obatperangsangwanita.my.id – JAKARTA – Beberapa penyakit berpotensi menular juga menyebar pada musim hujan. Salah satu kemungkinan penyakit itu adalah ISPA (infeksi saluran pernafasan atas). Komunitas diimbau meningkatkan daya tahan tubuh.
Menurut dosen Fakultas Keilmuan Bidang Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Ira Purnamasari, selain ISPA, ada beberapa penyakit yang tersebut rentan menyerang pada waktu musim hujan.
Pertama, tipes atau demam tifoid. Ini adalah adalah penyakit infeksi pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Transmisi Salmonella typhi ke di tubuh manusia dapat melalui transmisi oral yakni makanan yang digunakan terkontaminasi bakteri Salmonella typhi.
Selain itu melalui transmisi dari tangan ke mulut, yakni tangan yang tersebut tidak ada higienis yang mana terdapat Salmonella typhi dengan segera bersentuhan dengan makanan yang dimaksud dimakan.
Atau melalui transmisi kotoran, pada mana kotoran individu yang digunakan mengandung Salmonella typhi ke sungai atau dekat dengan sumber air yang dimaksud dikonsumsi sebagai keinginan sehari-hari.
“Masuknya bakteri ke di saluran pencernaan ini menyebabkan suhu tubuh yang tersebut naik turun, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri perut kanan atas, perasaan tidaklah nyaman pada perut, mual muntah, diare, hingga terjadinya perdarahan usus, syok, hingga penururan kesadaran,” ujar Ira
Kedua, leptospirosis. Leptospirosis adalah penyakit yang dimaksud disebabkan oleh bakteri leptospira dengan reservoir utama yakni tikus. Urine dari tikus yang dimaksud terinfeksi leptospira merupakan sumber yang paling patogen.
Perantara utama penularan melalui air dan juga tanah yang digunakan sudah ada tercemar urine tikus, masuk melalui luka yang mana ada di tempat kulit. Kebanyakan tindakan hukum ini terjadi pada musim hujan dikarenakan leptospira sanggup bertahan di air selama beberapa bulan.
“Masuknya bakteri ke pada tubuh ini menyebabkan suhu tubuh yang dimaksud naik secara mendadak disertai menggigil, nyeri kepala, nyeri otot, mual mutah, pada fase lanjutan muncul gejala batuk, nyeri dada, hingga batuk darah kemudian penurunan kesadaran,” terang Ira.
Ketiga, DBD atau DHF (Dengue Haemoragic Fever). Hal ini merupakan penyakit yang tersebut disebabkan virus dengue yang dimaksud diperantai oleh nyamuk Aedes Aegepty serta Aedes Albopticus. Kasus DHF meningkat pada musim hujan sebab nyamuk membutuhkan media air untuk berprogres biak. Masuknya virus dengue ke di tubuh menyebabkan suhu tubuh yang digunakan naik secara mendadak, lemah kemudian lesu, nyeri kepala, nyeri otot, persendian juga tulang, mual muntah, nyeri perut.
Hasil spesifik pada pemeriksaan diagnostik adalah penurunan kadar trombosit yang dimaksud menyebabkan pendarahan pada gusi dan juga hidung, timbulnya bintik-bintik merah pada kulit, hingga terjadi syok, penurunan kesadaran hingga kematian.
Ira menegaskan, guna menjaga dari terjadinya penyakit-penyakit pada atas, alangkah baik warga tetap memperlihatkan waspada dengan melakukan beberapa hal seperti membiasakan mencuci tangan dengan sabun setiap akan makan kemudian pasca BAB.
“Mengonsumsi makanan serta minuman yang digunakan terjaga kebersihannya, melakukan pergerakan 3M (mengubur, menguras, serta menutup), dan juga selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar kemudian menghindari bermain air pada waktu banjir teristimewa pada ketika mempunyai luka pada kulit,” pungkas Ira.