obatperangsangwanita.my.id – JAKARTA – Studi terbaru menemukan bahwa makan di malam hari pasca jam 9 tingkatkan risiko stroke . Pada dasarnya tubuh mengikuti siklus sirkadian, kira-kira ritme fisiologis 24 jam. Inti dari hal ini adalah siklus puasa atau makan, yang memengaruhi jam perifer di tempat berbagai jaringan.
Hal yang disebutkan mengatur fungsi jantung lalu pembuluh darah. Studi ini mengeksplorasi hubungan antara pembaharuan waktu makan serta puasa dengan kejadian Penyakit Kardiovaskular (CVD). Karena CVD menjadi penyulut utama penyakit juga kematian global, pola makan yang mana salah memberikan kontribusi yang signifikan.
Dilansir dari Times of India, Hari Sabtu (23/12/2023) penelitian menyoroti pentingnya sarapan untuk menjaga metabolisme normal lalu kondisi tubuh jantung. Makan larut waktu malam dikaitkan dengan arteriosklerosis, obesitas, profil lipid abnormal, kemudian sindrom metabolik pada wanita.
Foto/Infografis SINDOnews
Studi ini mencari kejelasan pada mengidentifikasi waktu makan lalu dampaknya terhadap hasil kardiovaskular. Metode potensial untuk meningkatkan kemampuan fisik kardiometabolik adalah makan dengan batasan waktu (TRE). Memperpanjang puasa di malam hari hari hingga lebih lanjut dari 12 jam telah lama menunjukkan penurunan berat badan, tekanan darah, lalu peradangan pada manusia.
Studi ini meneliti bagaimana durasi puasa waktu malam hari secara dengan segera mempengaruhi risiko CVD. Dengan menggunakan data dari penelitian NutriNet-Sante yang melibatkan lebih lanjut dari 100.000 orang dewasa, penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mana terkait dengan waktu makan.
Individu yang digunakan lebih tinggi muda, perokok, serta dia yang digunakan waktu makannya lebih besar lambat menunjukkan risiko CVD yang tersebut lebih besar tinggi. Penelitian ini berlangsung selama 7 tahun kemudian mengungkapkan korelasi antara terlambat makan pertama serta peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Studi ini menggarisbawahi pentingnya waktu makan, menunjukkan bahwa semakin larut waktu makan pertama, semakin tinggi risiko CVD. Khususnya, makan pasca jam 9 di malam hari meningkatkan risiko sebesar 13 persen. Risiko penyakit serebrovaskular meningkat sebesar 8 persen setiap kali penundaan makan terakhir, kemudian mencapai puncaknya sebesar 28 persen setelahnya jam 9 malam.
Peningkatan puasa waktu malam hari dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit serebrovaskular sebesar 7 persen. Aspek Kesehatan kardiometabolik bertambah subur apabila makan dengan batasan waktu lebih banyak awal, didukung oleh temuan sebelumnya yang menghubungkan sarapan lebih lanjut awal lalu puasa semalaman yang lebih banyak lama dengan risiko penyakit gula tipe 2 yang lebih banyak rendah.
Makan lebih besar awal meningkatkan metabolisme makanan, menyelaraskan dengan ritme sirkadian perifer yang mana mengatur tekanan darah.